Masih banyak orang yang kurang paham tentang apa itu shockbreaker atau absorber. Komponen tersebut berguna sebagai suspensi untuk meredam kejutan (guncangan) pada kendaraan. Nah, di dalam shock absorber itulah terdapat oli yang berfungsi sebagai pelumas.
Apa bedanya shock breaker dan absorber?
Shock breaker dan absorber sebenarnya adalah dua istilah yang merujuk pada komponen yang sama dalam sistem suspensi mobil atau sepeda motor. Keduanya mengacu pada komponen yang meredam dan menyerap goncangan dari jalan untuk memberikan kenyamanan berkendara.
Namun, di beberapa tempat atau konteks, “shock breaker” mungkin lebih merujuk pada bagian suspensi yang menangani pemantulan atau pergerakan vertikal roda, sedangkan “absorber” dapat mengacu pada komponen yang lebih spesifik yang menyerap energi dan membatasi gerakan suspensi.
Apa Kegunaan Oli Shock Absorber?
Seperti disinggung sebelumnya, oli pada shock absorber merupakan pelumas yang penting untuk komponen-komponen sistem suspensi seperti shockbreaker. Berikut adalah beberapa fungsi oli pada shock absorber secara lebih rinci:
- Membantu Pengayunan Shockbreaker: Oli membantu dalam proses pengayunan shockbreaker saat mobil melintasi jalanan yang berlubang atau tidak rata. Hal ini membantu menyerap guncangan dan getaran dari permukaan jalan, sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara.
- Pelumasan: Oli berfungsi sebagai pelumas untuk komponen-komponen dalam shock absorber, seperti piston dan tabung. Dengan pelumasan yang baik, gesekan antar bagian dalam sistem suspensi dapat diminimalkan, sehingga shockbreaker tidak cepat aus.
- Peredaman Guncangan: Oli juga berperan dalam meredam guncangan atau getaran yang ditimbulkan oleh ban ketika mobil melintasi jalanan yang tidak rata atau berlubang. Hal ini membantu menjaga stabilitas kendaraan dan kenyamanan berkendara.
- Mempastikan Kontak Ban dengan Jalan: Oli membantu memastikan bahwa permukaan ban mobil selalu bersentuhan dengan permukaan jalan atau aspal. Hal ini penting untuk menjaga traksi dan stabilitas kendaraan, terutama saat melintasi tikungan atau saat pengereman mendadak.
- Meningkatkan Respons Kemudi: Oli juga berperan dalam meningkatkan respons terhadap kemudi atau setir mobil saat mobil melakukan manuver. Dengan demikian, oli membantu meningkatkan kontrol dan keamanan saat berkendara.
Jenis Oli Shock Absorber
Secara garis besar terdapat dua jenis utama oli yang digunakan pada shock absorber, yaitu oli tipe gas (seperti nitrogen) dan oli tipe cair (minyak). Berikut adalah penjelasan mengenai kedua jenis oli tersebut beserta keunggulan dan kelemahannya:
1. Oli Absorber Tipe Gas
Oli jenis gas, seperti nitrogen, digunakan pada shock absorber untuk membantu meredam guncangan dan getaran. Oli ini bekerja dengan cara memberikan tekanan konstan pada sistem, sehingga meningkatkan stabilitas dan kenyamanan berkendara.
- Keunggulan: Oli jenis gas lebih tahan terhadap perubahan suhu dan tekanan, sehingga cocok digunakan dalam kondisi ekstrim. Oli gas juga cenderung lebih efisien dalam meredam guncangan daripada oli jenis minyak.
- Kelemahan: Oli jenis gas biasanya lebih mahal daripada oli jenis minyak. Penggantian oli jenis gas juga memerlukan peralatan khusus dan harus dilakukan oleh mekanik yang terlatih.
Oli Jenis Minyak:
2. Oli Absorber Tipe Cair
Oli jenis minyak biasa digunakan pada shock absorber untuk melumasi komponen-komponen dalam sistem suspensi dan meredam guncangan.
- Keunggulan: Oli jenis minyak lebih mudah didapat dan lebih terjangkau harganya daripada oli jenis gas. Penggantian oli juga lebih sederhana dan dapat dilakukan sendiri dengan peralatan yang lebih umum.
- Kelemahan: Oli jenis minyak cenderung kurang efisien dalam meredam guncangan daripada oli jenis gas. Mereka juga mungkin memerlukan penggantian lebih sering karena rentan terhadap perubahan suhu dan tekanan.
Pemilihan jenis oli shock absorber harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi penggunaan kendaraan. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan mekanik langganan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.
Berapa Lama Oli Shock Absorber Harus Diganti?
Namnya oli pasti harus diganti, untuk oli pada shock absorber sendiri sebaiknya diganti setiap 20.000-40.000 kilometer atau setiap 2 tahun – 3 tahun sekali, tergantung pada kondisi penggunaan kendaraan dan rekomendasi dari produsen. Pengecekan secara berkala juga penting untuk memastikan kinerja optimal dari sistem suspensi.
Emang kenapa kalau tidak diganti?
Tentu saja akan membuat suspensi kendaraan terasa keras, guncangannya akan sangat terasa kalau kamu melintasi jalan rusak atau tidak rata. Orang yang mengendarainya lama-lama akan sakit pinggang.
Bukan itu saja, suspensi yang keras menjadikan kendaraan sulit dikendalikan, maka bisa meningkatkan resiko kecelakaan.
Oli di komponen yang terlalu lama digunakan juga dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada komponen-komponen dalam shock breaker. Hal ini dapat menyebabkan ausnya komponen-komponen tersebut, seperti seal, piston, dan tabung shock breaker.
Apa Ciri-ciri Oli Shock Absorber yang Sudah Harus Diganti?
- Oli yang sudah harus diganti cenderung akan berubah warna menjadi lebih gelap atau keruh. Selain itu, konsistensi oli yang semula cair dapat menjadi lebih kental atau bahkan mengental.
- Jika terdapat tanda-tanda kebocoran oli pada shock absorber, seperti adanya noda oli di sekitar shock absorber atau terlihat basah, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa oli perlu diganti.
- Jika kamu merasa bahwa kenyamanan berkendara menurun, misalnya terasa lebih bergoyang atau tidak stabil saat melintasi jalan berlubang, hal ini bisa menjadi tanda bahwa oli shock absorber perlu diganti.
- Jika terdengar suara berisik, seperti suara berderak atau berdecit saat melewati gundukan atau lubang, ini bisa menjadi tanda bahwa oli sudah tidak efektif lagi dalam meredam guncangan.
- Jika sudah mencapai batas waktu atau jarak tempuh yang direkomendasikan (20.000 km) untuk mengganti oli, sebaiknya lakukan penggantian oli meskipun tidak terlihat ada masalah pada shock absorber.
Tips Merawat Oli Shock Breaker Motor
Shockbreaker yang sehat memainkan peran penting dalam kenyamanan dan keamanan berkendara. Oli yang berfungsi optimal di dalamnya turut berkontribusi terhadap performa shockbreaker yang baik. Yuk simak beberapa tips merawat oli shockbreaker motor berikut ini:
1. Bersihkan komponen shock breaker
Bersihkan komponen shockbreaker dari luar untuk menghindari penumpukan kotoran di bagian tersebut. Mereka yang ‘cinta‘ dengan kendaraannya cenderung lebih peka saat shock breaker tersebut kotor. Kalau kotor emang kenapa, tanyamu? Menumpuknya kotoran bisa membuat seal absorber lecet dan berujung dengan kebocoran oli, oli bocor akan menurunkan dan merusak shock breaker.
2. Periksa oli secara rutin
Lakukan pengecekan oli shockbreaker secara berkala, minimal setiap 2 bulan sekali atau setiap 2.000 km.
Perhatikan perubahan warna dan kekentalan oli. Oli yang masih bagus umumnya berwarna cerah (tidak butek) dan memiliki kekentalan yang sesuai spesifikasi.
3. Ganti oli secara rutin
Oli shockbreaker perlu diganti secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan motor. Biasanya, penggantian oli dilakukan setiap 2-3 tahun sekali atau setiap 20.000-30.000 km. Jangan tunda penggantian oli, karena oli yang sudah tua akan kehilangan fungsinya dalam melumasi dan meredam getaran.
4. Gunakan merk dan jenis oli sesuai kebutuhan
Gunakan oli shockbreaker yang direkomendasikan oleh pabrikan motor. Oli yang tidak sesuai spesifikasi dapat merusak komponen internal shockbreaker dan mengurangi kinerjanya.
Hindari menggunakan oli bekas, karena oli bekas mengandung kotoran dan partikel yang dapat mengendap di dalam shockbreaker.
5. Hindari kelebihan beban
Hindari membawa beban yang melebihi kapasitas motor kamu. Beban berlebih dapat membuat kerja shockbreaker lebih berat dan mempercepat kerusakan oli.
6. Hindari jalanan rusak
Kalau ada pilihan antara jalan mulus dan berlubang maka pilihlah yang mulus, rata, enak, kendarailah motormu dengan bijak. Jangan ngebut di jalanan yang tidak mulus, karena membahayakan nyawamu dan shock breaker-mu.
Berkendara yang kasar akan membuat shockmu bekerja lebih keras daripada biasanya. Ada kemungkinan juga shockbreakermu jadi bengkok. Benturan keras dapat merusak komponen internal shockbreaker dan membuat oli bocor.
7. Servis rutin
Lakukan servis motor secara berkala di bengkel resmi atau bengkel terpercaya. Teknisi akan memeriksa kondisi shockbreaker dan oli secara menyeluruh.
Dengan menerapkan tips ini, kamu dapat menjaga oli shockbreaker motor kamu tetap optimal dan berkontribusi terhadap kenyamanan serta keamanan berkendara.
Oli shock absorber sangat penting untuk menjaga kestabilan dan kenyamanan saat berkendara sehari-hari. Dengan kegunaan utamanya sebagai pelumas dan pengatur peredaman, oli ini membantu menjaga kinerja optimal dari sistem suspensi.
Penggunaan oli yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dengan meredam guncangan dari jalan yang tidak rata, serta meningkatkan stabilitas kendaraan. Oleh karena itu, perawatan yang tepat dan penggantian oli secara teratur sangat diperlukan untuk memastikan kinerja optimal dari shock absorber dan sistem suspensi secara keseluruhan.
Dan pastikan kamu menggunakan oli shock absorber yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan.